
Bagi sebagian rumah di Indonesia, ketersediaan pendingin ruangan AC mungkin sudah menjadi keharusan. Namun dengan desain yang sesuai, rumah sebenarnya bisa dibuat tetap dingin dan nyaman tanpa mesin AC.
Konsep yang kini berkembang dan seringkali menjadi ikon para pengembang properti itu adalah Rumah hijau. Konsep ini juga sering dikaitkan dengan upaya mengurangi global warming.
Desain rumah hijau yang memberikan kenyamanan bagi pemiliknya sebenarnya sudah dimulai sejak jaman Belanda. Arsitek Eropa kala itu membangun rumah dengan desain langit-langit yang tinggi agar ruang terasa lebih sejuk dan nyaman.
Dengan perkembangan terbaru, arsitek kini mulai menambahkan desain rumah hijau dengan menambahkan bentang air yang terdapat di dalam ataupun teras belakang rumah. Fungsi air tersebut dianggap cukup efektif untuk mengurangi cuaca panas dari luar rumah.
Selain itu, trik lain yang bisa diterapkan adalah dengan membangun taman vertikal yang biasanya menempel di dinding luar rumah. Tanaman dianggap bisa memberikan kesegaran pada siang hari disamping menyerap polusi dan efek panas matahari.
Rumah juga harus memiliki ruang udara yang cukup sebagai saluran sirkulasi udara. Selain itu, aspek pencahayaan yang tidak terlalu besar melalui pembuatan selasar juga perlu diperhatikan.
Faktor yang tidak kalah penting adalah pembuatan taman di atap rumah yang terbukti cukup efektif mengurangi panas matahari. Taman yang beralaskan beton dan ditimbuni tanah dan tanaman diatasnya, cukup untuk membuat ruangan dibawahnya menjadi dingin.